Kamis, 30 Juli 2015

Virtual Office di Bandung Tetap Tumbuh



Meski sektor usaha properti secara makro melambat, namun kalangan pengusaha sewa kantor dengan konsep virtual officemenilai terus tumbuhnya kebutuhan pasar. Terlebih dengan sokongan industri kreatif di Kota Bandung.

Muh Andi Aulia, Chief Operation Coworking Space, menilai kebutuhan pasar akan sewa kantor akan tetap ada, terlebih bagi kalangan pengusaha pemula (start up) dan freelancer di Kota Bandung karena banyak fasilitas yang didapatkan dengan layanan bisnis properti tersebut.

“Iklim wirausaha di Bandung saya nilai semakin tumbuh, disitulah bisnis seperti ini semakin direspons pasar,” ujar Andi. Keberadaan bisnis virtual office tentu sangat dekat dengan kebutuhan industri kreatif yang tumbuh di Kota Bandung. Pasalnya dengan layanan tersebut, konsumen bisa menekan pengeluaran berlebih dengan menyewa bangunan kantor secara utuh. Perkembangan bisnis virtual officedi Bandung telah dikenal cukup lama atau sekitar 2008 lalu.

Ruang-ruang kerja tersebut seakan menjadi alternatif bagi pekerja kreatif yang biasa melakukan rutinitas kerjanya di kos-kosan atau kafe. Dengan layanan konsep virtual office, semua member atau konsumen bisa mendapatkan ruang aktivitas kerja, alamat, dan nama tempat atau gedung, fasilitas mailing list, dan telepon.

“Bisnis ini saya nilai akan terus berkembang ke depannya karena mereka yang merintis usaha akan membutuhkan layanan seperti ini,” ujarnya. Soal kenyamanan, tentu ada fasilitas lebih yang bisa didapat konsumen mulai dari akses internet yang cepat, komunitas, dan relasi dalam mengembangkan bisnis. “Selain menekan biaya pengeluaran, dengan layanan ini konsumen bisa bekerja sama dan saling membantu dalam mengembangkan bisnis,” ungkap Andi.

Meski perkembangan usaha properti saat ini melambat, Andi menilai layanan ini tetap dibutuhkan di Kota Bandung. Selain karena kota ini dikenal dengan industri kreatif, pertumbuhan komunitasnya pun dinilai akan terus memberi angin segar kepada jenis usaha tersebut. “Konsumen tentu lebih efisien. Mereka bisa menyewa dalam hitungan jam, hari, bulan sesuai kebutuhan mereka,” ucapnya.

Seperti diketahui, melambatnya usaha properti juga terlihat dari capaian angka sewa apartemen. Head of Research and Advisory Cushmand and Wakefield Arief Rahardjo mengatakan, sewa apartemen di kuartal II mengalami penurun - an.Tingkat hunian apartemen sewa turun sekira 2,7 persen dibandingkan kuartal sebelumnya menjadi 61,46 persen. “Banyak ekspatriat yang pindah dari apartemen dia yang sekarang ke apartemen yang lebih kecil yang harga sewanya lebih murah,” ujar Arief.

Karena dampak tersebut, pihaknya menambahkan jika ke depannya banyak apartemen yang akan mengalami koreksi harga. “Apartemen servis dan apartemen khusus sewa mengalami penurunan sebesar 0,4 dan 0,3 pesen menjadi USD28,2 dan USD18,3 /m2 per bulan,” ucapnya.

Heru muthahari/ okezone 

sumber : http://www.koran-sindo.com/read/1026773/151/bisnis-virtual-office-di-bandung-tetap-tumbuh-1438049692

Jumat, 03 Juli 2015

7 Tipe Freelancer, dari Karyawan sampai Entrepreneur

18jeimtce9hmejpg
“Apa sih sebenarnya arti Freelance?” menurut Google Translate (English-Indonesia) kata “Freelance” artinya “bekerja sendiri, berusaha sendiri (verb)” atau “pekerja bebas (noun)”.
“Sebenarnya siapa saja yang bisa disebut sebagai freelancer?” menurut wikipedia:
Tenaga lepas atau pekerja lepas (Bahasa Inggris: freelance), adalah seseorang yang bekerja sendiri dan tidak berkomitmen kepada majikan jangka panjang tertentu
Pengertian tersebut masih belum bisa menggambarkan dengan jelas pertanyaan: “Sebenarnya siapa saja yang bisa disebut sebagai freelancer?”. Mungkin kita memiliki pemahaman yang berbeda mengenai hal ini, karena itu ada baiknya kita mendeskripsikan tipe-tipe freelancer yang kita jumpai, agar kita tidak terjebak dalam wilayah abu-abu karena tidak tahu sebenarnya dimana posisi freelancer. Baiklah coba kita cari jawabannya berdasarkan pengalaman sendiri. Untuk memudahkan menjawab pertanyaan tersebut, saya ingin mengelompokkan freelancer menjadi beberapa tipe seperti di bawah ini:
  1. Freelancer Part Time
Adalah freelancer paruh waktu, bisa jadi freelance ini adalah karyawan full time di perusahaan tertentu, orang kantoran, pegawai swasta, atau mungkin seorang pegawai negeri sipil (PNS). Freelance tipe ini memiliki waktu tetap, misalnya 8 jam/hari di kantornya (jam kerja). Di luar jam kerja (di luar kantor) mereka memiliki kerja sampingan sebagai freelancer. Bisa jadi mendapat ijin atau tidak dari kantor.
  1. Freelancer Remote Worker
Adalah orang yang bekerja jarak jauh, mereka dikontrak oleh perusahaan tertentu (lokal atau asing) untuk menjadi karyawan / pegawai atau tim tanpa perlu datang ke kantor, misalnya kantornya ada di Afrika atau di Bandung atau di Jakarta, sedangkan dia tinggal di Malang. Sehari-hari freelancer tipe ini bisa mengerjakan pekerjaan kantor di rumah, mereka berkomunikasi dengan rekan kantornya melalui internet, misalnya melalui e-mail, ym, skype, dll. Hasil pekerjaan berupa file di-upload melalui ftp, dropbox, dll. Sebagian dari mereka bisa mendapatkan fasilitas berupa akses internet, sampai perangkat komputer dari kantor.
  1. Freelancer Single Fighter
Adalah freelancer fulltime, freelancer yang sudah keluar dari kantor, freelancer ini tidak terikat dengan jam kantor, karena bukan seorang karyawan atau pegawai perusahaan tertentu. Mereka menjadi karyawan untuk dirinya sendiri, mereka mencari proyek sendiri, mencari klien sendiri, mengerjakan jobsendiri, mengatur keuangan sendiri, mengatur waktu kerja sendiri, mengatur tempat kerja sendiri, membeli peralatan kerja sendiri, hampir semuanya ditangani sendiri. Tapi kita tahu freelancer tipe ini ada batasnya, sampai berapa usia produktif untuk bisa bekerja sendiri? Dan sampai sejauh mana dia bisa me-manage pekerjaan dan keuangan dan komunikasi dengan klien secara sendiri?
  1. Freelancer Partner
Adalah freelancer team, ada dua orang freelancer atau lebih bergabung jadi satu team, mereka membagi divisi masing-masing, membagi tugas, misalnya ada yang bagian hubungan dengan klien, ada yang bagian produksi, ada yang bagian mengatur keuangan, ada yang bagian copywriting / publikasi, dan lain lain. Mereka mencari klien atau proyek untuk dikerjakan satu-persatu bersama-sama dan hasil kerjanya dibagi bersama. Freelancer tipe ini biasanya membuat studio freelancer atau tempat kerja bersama.
  1. Freelancer Startuper
Adalah tipe freelancer yang sedang trend sekarang, freelancer yang mencoba berinovasi dengan berlomba-lomba membuat produk tertentu. Produk itu di luar pekerjaan dari klien luar, produk itu disebut dengan startupFreelancer tipe ini bisa jadi masih mengerjakan proyek-proyek dari klien tapi mereka juga memiliki proyek sendiri yang sesuai dengan potensi dan passion mereka. Diharapkanstartup tersebut dalam jangka panjang akan menjadi passive income, mendatangkan penghasilan di luar proyek dari klien.
  1. Freelancer Employer
Adalah seorang freelancer, atau freelancer team yang meng-hire orang lain untuk membantu mengerjakan proyek dari klien, dalam hal ini mereka sudah menjadi juragan dan sudah punya karyawan, tetapi mereka tidak sepenuhnya lepas tangan dari pekerjaan, mereka masih melakukan pekerjaan sama seperti karyawannya, hanya berbagi tugas. Bisa jadi mereka adalah freelancer startuper yang sedang mengembangkan startup-nya, dan mendapatkan dana hibah dari founding, mereka meng-hirekaryawan, menjadi juragan tetapi belum tentu menjadi pemilik perusahaan.
  1. Freelancer Entrepreneur
Pengertian ideal dari freelancer entrepreneur adalah “freelancer” yang sudah “mapan”, bisa jadi sudah punya kantor (studio) sendiri, sudah punya nama perusahaan (terdaftar) yang dikembangkan sejak dia jadi freelancer pemula, dan yang pasti sudah punya karyawan, hampir semua divisi pekerjaan dikerjakan oleh karyawan, dia berperan sebagai manager, sekaligus pemilik perusahaan. Dalam tahap ini sebenarnya dia bukan lagi “freelancer” tetapi “entrepreneur”. Juga termasuk dalam tipe ini belum tentu mereka yang sudah mapan, tetapi siapa saja freelancer yang memiliki jiwa wirausaha (entrepreneur), dan selalu berpikir untuk bisa menghasilkan nilai tambah (value) dari setiap apa yang mereka kerjakan.
Dari 7 tipe freelancer ini mungkin bisa disimpulkan bahwa sebenarnya freelance adalah salah satu jalan bagaimana seorang karyawan bisa menjadi seorang entrepreneur. Tetapi belum tentu demikian, karena faktanya ada (banyak) freelancer yang sudah enjoy di tipe tertentu walapun dia belum menjadi entrepreneuryang mapan.
Bagaimana dengan teman-teman? Kira-kira kalian adalah freelancer tipe yang mana?

Jumat, 05 Juni 2015

Sosok di balik perubahan Kota Bandung

RK
Apakah anda pernah mendengar Paris Van Java?
Ya itulah julukan dari kota Bandung jadi konon katanya dulu Bandung terkenal dengan keindahan alam dan kesejukan udaranya, suasana itu sangat disenangi orang-orang kolonial dan karena itulah Bandung dikenal sebagai kota parisnya pulau jawa.
Kota Bandung merupakan kota kreatif dengan potensi sumber daya manusia kreatif terbesar. bahkan sebuah survey yang dilakukan oleh salah satu media di Singapura, Channel News Asia, pada awal tahun 2012 menempatkan Bandung dalam posisi lima besar kota kreatif se-Asia. Keren gak tuh? Semakin terlihatnya perubahan kota Bandung kearah yang lebih maju beberapa tahun belakangan ini bukan tanpa usaha yang keras.
Siapa tak kenal dengan Ridwan kamil. Sosok wali kota yang satu ini sangat populer di kalangan masyarakat Bandung sebagai pemimpin yang membawa perubahan bagi kota Bandung. Salah satu yang ia lakukan adalah memanfaatkan momentum peringatan Konferensi Asia Afrika untuk mempromosikan Kota Bandung. Selain itu, di tangan Kang Emil – sapaan akrab Ridwan Kamil – Kota Bandung banyak melakukan pembenahan yang hasilnya bisa dirasakan dan dilihat.
Ridwan Kamil yang menjadi Walikota Bandung periode 2013-2018, pada awal jabatannya langsung membuat 6 gebrakan unik sebagai berikut:
1. Naik Sepeda ke Kantor
2. Rapat dimulai dengan Indonesia Raya
3. Wajibkan pejabat punya twitter
4. Temui Demonstran
5. Rombak Ruang Kerja
6. Singkirkan Gadget saat rapat
Beliau juga memiliki pesan yang selalu diikutertakan ke manapun dirinya melangkah, yaitu: ‘duit sajuta’, yang berarti, setiap insan wajib memegang teguh duit sajuta yang merupakan singkatan dari Do’a, Usaha, Ikhtiar, Tawakkal, disertai Sabar, Jujur. dan Taqwa.
Kenalan yuk dengan walikota Banudung :)
Ridwan Kamil adalah pria kelahiran 4 Oktober 1971 yang berprofesi sebagai ahli tata kota, arsitektur, sekaligus dosen di Institute Teknologi Bandung (ITB).
Kang Emil ini memiliki dua orang anak bernama Laetatia dan Emmiril yang lahir dari rahim istrinya yang bernama Atalia Praratya.
Kang Emil muda, sejak masih kanak-kanak dikenal anak yang cerdas dan pintar. Kang Emil menjalani jenjang  pendidikannya sampai sarjana di Bandung. Jenjang pendidikan dimulai dari SDN Banjarsari jalan Merdeka, SMPN 2 jalan Sumatra dan SMAN 3 di jalan Belitung.
Selepas menamatkan di SMA, Kang Emil melanjutakan pendidikannya ke  ITB  mengambil Jurusan Teknik Arsitektur-S1, dan dilanjutkan lagi ke  University of California (Master of Urban Design-S2),
Semua jenjang pendidikannya dilakoninya dengan tekun, dan tawakal dan istiqomah.
Hasil dari pendidikannya menimba ilmu, Kang Emil menerapkannya di lapangan dan melahirkan karya-karya besar yang mendunia, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Karya besarnya berupa monumen dan bangunan lainnya tidak usah diragukan lagi.
Karya-karya besarnya mulai dari Masjid Merapi yang semua bahanya terbuat dari batako yang berasal dari abu letusan Gunung Merapi, Museum Tsunami Aceh, Rumah Gempa di Padang, sekolah anti gempa di Pangalengan, kawasan elit di Kuningan, Jakarta (Kuningan City), Superblok di China, rancanangan pembangunan di Syria, dan lain-lain.
Tidak sampai di situ, dengan karyanya yang mendunia,  Kang Emil pun  pun diganjar dengan beberapa penghargaan seperti, Urban Ladership Award dari Universitas Pensylvania (Amerika Serikat), Winner International Young Design Entrepreneur of the Year dari British Counchil Indonesia, dua penghargaan dari Indonesia Green Award dengan kategori penghargaan penginspirasi bumi (Penggagas Indonesia Bekerbun) dan penghargaan penginspirasi bumi (Green Building Rasuna Epicentrum), dan penghargaan lain-lain dari berbagai instansi dalam maupun luar negeri.
Sekarang, kota Bandung dipimpin oleh seorang arsitek ulung, seorang yang punya daya juang untuk menata kota yang dulunya terkenal dengan kota Paris Van Java. 

Rabu, 03 Juni 2015

Mental Kaya

Tak perlu berkecil hati jika kamu belum mampu memiliki rumah sendiri. Tak perlu gelisah jika pekerjaanmu sekarang bukanlah yang kamu yakini akan kamu geluti hingga masa pensiun nanti. Lebih tak perlu lagi membanding-bandingkan pencapaianmu selama ini dengan prestasi teman-temanmu:
“Dia seumuranku udah bisa beli mobil sendiri dan liburan ke luar negeri. Lah aku ngapain aja?”
Perasaan bahwa kamu belum menjadi siapa-siapa dan belum punya apa-apa memang menyiksa. Bahkan mungkin kamu mengira bahwa keadaan yang hanya sementara ini akan berlangsung selamanya. Padahal kamu masih muda, wajar jika “belum punya apa-apa”. Di umur sekarang, lebih baik kamu fokus menumbuhkan dan menempa mental kaya.
Kekayaan dimulai bukan hanya dari tangan dan kerja keras, namun juga mental dan perilaku cerdas.
Sebelum merasa kalah telak dibandingkan temanmu yang sudah bisa membuka usaha atau sukses di usia muda, tanyakanlah dirimu sendiri: apakah mental kaya ini sudah kamu miliki?
Mereka yang bermental kaya tak pernah “kaget” jika punya rezeki tambahan. Daripada dihambur-hamburkan, uang itu akan disimpan demi hal-hal yang benar-benar mereka butuhkan
Belajar mengatur uang Banyak orang akan langsung “balas dendam” memenuhi keinginan yang sempat tertunda ketika kebetulan diberi rezeki berlebih. Mereka takut, kalau tidak menghabiskan uang lebih yang mereka punya saat itu juga, rezeki mendadak itu akan lenyap begitu saja sementara hasrat mereka belum terpuaskan sepenuhnya. Padahal, tingkah laku impulsif seperti ini justru membuat mereka sulit menyimpan uang untuk hal-hal yang benar-benar mereka butuhkan.
Mereka yang bermental kaya tidak takut kehilangan. Justru mereka melatih diri agar pandai-pandai mengatur keuangan.
Sebab mereka tahu, tiap diberi rezeki mendadak, kebutuhan hidup juga bisa muncul mendadak.
Mereka pelit pada diri sendiri, asal tabungan aman dan kebutuhan tercukupi. Namun untuk orang lain di sekitarnya, mereka tak segan mengeluarkan uangnya.
Li Ka Shing
untuk investasi. Bersusah-susah di masa sekarang, berharap hidup yang lebih baik di masa depan.
Prinsip keras pada diri sendiri ini diterapkan oleh Li Ka Shing, orang terkaya se-Asia. Saat masih berjuang dari bawah dulu, Li Ka-Shing hanya sarapan dua telur tiap pagi supaya bisa punya uang untuk ditabung. Ia bekerja keras di perusahaan yang menjadikannya karyawan, supaya gajinya bisa naik tiga bulan sekali. Jika performanya buruk dan ia tak naik gaji, ia akan menampar dirinya sendiri dengan tas jala yang diisi tahu. Bahkan sampai sekarang ia dikenal dengan penampilan sederhana: jam tangan murah merk Seiko dan sepatu pantofel yang dibeli di pinggir jalan.
Sebaliknya, Li Ka-Shing sangat royal pada orang-orang di sekitarnya. Sekali seminggu ia akan mentraktir makan malam seseorang yang ia anggap bisa menjadi partner potensial di masa depan. Harapannya, orang-orang itu akan mengingat sifat Pak Li yang royal dan akan mengembalikan kebaikan itu ketika beliau membutuhkannya.
Itulah ciri-ciri orang yang bermental kaya: pelit pada diri sendiri, namun royal pada orang-orang di sekitarnya.
Mereka pun tidak menggenggam erat-erat apa yang mereka punya. Tangan mereka ringan untuk berbagi pada sesama
Dermawan dan mau berbagi
You can’t be called a rich man by counting money but by giving it to those who have nothing to count
-Vikrant Parsai-
Orang yang  kaya tak pernah merasa begitu miskin hingga menjadi kikir. Alih-alih menggenggam erat harta yang mereka miliki, mereka justru lebih banyak berbagi. Rata-rata mereka menyisihkan 10% pendapatannya untuk dibagi kepada mereka yang membutuhkan.
Hal ini tak hanya dilakukan oleh mereka yang banyak harta, bahkan orang yang biasa saja juga melakukan hal yang sama. Bukankah dengan bersikap selayaknya orang kaya yang dermawan justru lebih baik daripada hanya bersikap kikir seolah-olah kita adalah orang yang tak punya? Mereka juga percaya bahwa berbagi dengan sesama adalah hal yang harus dilakukan agar kamu benar-benar menjadi orang kaya yang sebenarnya.
Meski ingin punya banyak uang, mereka tak pernah merasa kekurangan. Para calon orang kaya selalu bersyukur atas apa yang dia punya.
Syukur dengan apa yang mereka punya
Mereka yang bermental kaya tak pernah merasa kekurangan karena apa yang dimilikinya. Sebaliknya, mereka pandai bersyukur — karena syukur membuat kita menjadi pribadi yang lebih lapang dada.
Orang yang kaya tak serta merta selalu mengeluh atas segala kekurangan yang mereka miliki. Meski hanya memiliki sepiring nasi, mereka tak pernah sekalipun merutuki nasib diri. Mereka sadar betul bahwa masih banyak orang-orang di luar sana yang nasibnya tidak lebih baik dari mereka. Orang-orang seperti ini adalah mereka yang ringan tangan serta suka membantu sesama, meski (belum) memiliki banyak harta.
Mereka yang bermental kaya juga tak pernah bingung apa tujuan hidupnya. Selalu ada mimpi yang menyemangati mereka untuk meraih lebih dari yang sekarang mereka punya
Kemampuan merencanakan keuangan
Kekayaan harus direncanakan dalam keseharian kita agar segala pengeluaran dan pemasukan bisa terarahkan dengan jelas. Dengan melakukan perencanaan, secara tak langsung kita juga telah ikut andil dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik.
Untuk apa kamu mau menjadi kaya? Kenapa penting bagimu punya lebih banyak dari yang sekarang kamu punya?
Tanpa bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, kerja kerasmu akan terasa hampa. Sebuah mimpi untuk menjadi kaya membuatmu memiliki rencana nyata. Sebuah impian untuk menjadi kaya juga akan menyemangati dirimu untuk lebih keras berusaha, hingga akhirnya kamu memiliki lebih banyak dari apa yang sekarang kamu punya.
Jadi, apakah mental kaya ini sudah kamu miliki?                                                                                            
 
Sumber: Hipwee
                  

Rabu, 20 Mei 2015

Seberapa Penting Virtual Office?



Sebagaimana yang kebanyakan orang ketahui, sekarang ini perkembangan teknologi informasi begitu cepat sampai – sampai teknologi dapat di rasakan oleh berbagai usia dan dunia serta daerah. Hal ini dikarenakan cepatkan teknologi berada dalam suatu masyarakat atau kalangan. Manfaat teknologi di jaman ini telah mencapai pada berbagai fungsi dalam kehidupan masyarakat. Salah satu manfaatnya adalah perkembangan teknologi kini sudah menyatu dengan bisnis sehingga telah merubah teknik pemasaran dan kegiatan marketing.

Saat ini, layanan virtual office mulai digemari oleh para pebisnis. Dengan layanan ini, mereka tidak perlu datang ke kantor setiap hari. Mereka bisa bekerja dari manapun selama ada koneksi internet. Pengeluaran otomatis terpotong lumayan besar.Lalu, muncul pertanyaan
Seberapa pentingkah sebenarnya virtual office tersebut

Pertanyaan itu secara tidak langsung berhubungan dengan satu pertanyaan lain


Apakah semua orang membutuhkan virtual office?

Ya, sebenarnya penting atau tidaknya sebuah virtual office tergantung masing-masing individu atau perusahaan. Dengan kata lain, lihat kondisi dan kebutuhan.
Jika seseorang menjalankan bisnis yang penuh dengan aktifitas kantor, misalnya produksi produk,packaging, atau setidaknya penjualan, perlukah ia punya kantor virtual?
Sepertinya tidak, karena pegawai harus selalu stand-by di kantor untuk bekerja secara tim atau individual untuk melakukan aktifitas setiap waktu. Atau bisa jadi membutuhkan virtual office untuk dijadikan kantor pertemuan dengan client yang penting, karena tidak mungkin mengadakan pertemuan di tempat produksi.

Bagaimana dengan sesorang yang menjalankan bisnis di mana sebenarnya pekerjaan di kantor bisa dilakukan di rumah, misalnya pengeditan, pembuatan artikel atau buku, pengiriman data, pembuatan website, layanan konsultasi, dll? Bisa saja ia membutuhkan sebuah virtual office karena dengan cara ini ia bisa menghemat banyak dana dan waktu.

Kesimpulannya, seberapa pentingkah virtual office?
  
Tergantung masing-masing individu atau perusahaan. Sebagai referensi,  baca halaman keuntungan virtual office untuk mengetahui manfaat kantor virtual lebih lanjut.

Kamis, 07 Mei 2015

9 Prinsip Gila Bob Sadino yang Tak Hanya Menjadikannya Kaya, Namun Juga Berguna Sebagai Manusia





Bob Sadino, pebisnis nyentrik yang dikenal sebagai pemilik jaringan usaha Kemfood dan Kemchick wafat di Rumah Sakit Pondok Indah setelah 1 tahun melawan komplikasi penyakitnya. Bob Sadino yang juga kerap disapa dengan “Om Bob” meninggalkan tak hanya legacy bisnis raksasa, melainkan juga berbagai pelajaran penting dalam mengarungi dunia usaha.
Walau kini sudah tak lagi ada di dunia, pelajaran dari Bob Sadino tak pernah usang untuk kembali dibuka. Di artikel ini Hipwee akaan mengulas prinsip hidup Bob Sadino yang terbukti telah sukses membawanya mencapai kesuksesan. Bukan tidak mungkin prinsip tersebut juga bisa kamu terapkan ‘kan?
1. Saat orang Ribut Dengan Target yang Dicanangkan, Bagi Bob Sadino Perjalanan Menuju Sukses Justru Tidak Perlu Memiliki Tujuan
Prinsip Bob Sadino perjalanan tidak perlu punya tujuan 
Dalam sebuah wawancara dengan seorang wartawan Bob mengatakan bahwa perjalanan hidup dan bisnisnya selama ini tidak dijalani dengan tujuan yang pasti. Berbeda dengan orang kebanyakan yang mencanangkan target jelas tentang hal-hal yang harus ia capai dalam hidup — Bob Sadino memilih menjalani.
“Dengan adanya tujuan, maka seseorang hanya tertuju pada satu titik yang namanya tujuan. Dia tidak akan berusaha untuk mendapatkan hasil yang melebihi titik tersebut. Padahal potensi setiap orang sangat mungkin melewati titik tersebut. Jadi sayang dong kemampuan saya, bila harus dipaku oleh tujuan.”
Begitu ujar Bob Sadino ketika ditanya mengenai prinsipnya ini. Bob memang dikenal sebagai orang yang santai dan mengalir, tapi bukan berarti ia tidak punya mimpi. Tujuan tidak dicanangkannya bukan karena malas atau takut tidak bisa mencapai target. Justru “tujuan” atau “target” dianggap sebagai belenggu yang bisa menghalangi langkahnya mencapai hal-hal yang lebih dari sekadar tujuan yang telah disepakati itu.
2. Rencana Adalah Bencana Bagi Bob Sadino. Dalam Bisnis Oom Bob Selalu Menekankan Prinsip “Mengalir Saja”
Prinsip Bob Sadino (2): “Mengalir Saja” 
“Rencana itu cuma berlaku buat mereka yang belajar manajemen. Dari A, B, C, D, sampai Z. Padahal dalam bisnis tidak ada yang seperti itu, bisnis tidak mungkin lurus dan runut saja. Tapi sayangnya di sekolah kita sudah terlalu sering diajarkan bikin rencana. Padahal rencana itu racun, bencana!”
Bob Sadino, Mereka Bilang Saya Gila
Prinsip “mengalir saja” memang jadi tali pancang dalam perjalanan bisnis Bob Sadino. Dimulai dari menetap di Belanda selama 9 tahun dan bekerja di sebuah perusahaan pelayaran, Bob beralih haluan jadi pengusaha peternakan ayam saat kembali ke Indonesia. Apakah semua itu direncakan? Jawabnya, “Tidak.”
Bob menjalani bisnisnya sesuai keadaan pasar. Tanpa banyak rencana, ia mengambil peluang paling menguntungkan yang ada di depan mata. Terdengar oportunis memang, tapi dari cara ini Kemfood dan Kemchicks terbukti berhasil jadi pemimpin di bidangnya.
3. Walau Terlahir Sebagai Orang Berada Bob Tidak Mau Berleha-leha. Jadi Kuli Bangunan, Supir Mobil Sewaan, Sampai Pedagang Telur Pernah Dilakoninya
Bob pernah jadi supir mobil sewaan
Bob Sadino memang lahir dari keluarga yang cukup berada. Saat ayah dan ibunya meninggal, seluruh warisan keluarga jatuh ke tangan Bob sebagai anak bungsu karena kakak-kakaknya yang lain sudah dianggap cukup mampu. Tapi hidup sebagai anak orang kaya tidak menjadikan Bob manja. Dia memilih berkelana keliling dunia dengan setengah uang warisan yang dimilikinya.
Bob sempat terdampar selama 9 tahun di Belanda untuk bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan pelayaran. Sepulangnya ke Indonesia Bob banting setir jadi pengusaha Mobil Mercedes sewaan, dengan ia sendiri sebagai sopirnya. Sebuah kecelakaan yang dialami membuatnya kehilangan Mercedes kesayangannya sehingga otomatis kehilangan modal.
Dengan kondisi sudah punya anak istri, Bob yang kondisi ekonominya terpuruk akhirnya memilih jadi tukang batu dengan upah hanya Rp 100,00 per hari. Barulah setelah itu ia bertemu dengan kolega lama yang menyarankannya berbisnis telur ayam negeri. Keberhasilan Bob tentu tidak bisa dilepaskan dari kegigihannya berusaha. Ia tidak mau duduk manis dengan uang warisan dari orang tuanya yang sebenarnya sudah cukup dari cukup jumlahnya.
4. Jangan Pernah Cari Untung dan Keberhasilan Dalam Bisnis. Kalau Mau Berhasil Justru Kamu Harus Mencari Kegagalan dan Kerugian!
Kalau mau berhasil justru carilah rugi! 

Saran-saran Bob dalam dunia bisnis memang terdengar sedikit sinting. Bagaimana tidak, saat sekolah bisnis mengajarkan mahasiswanya bagaimana menghindari kegagalan, Bob justru menyarankan untuk mendekatinya. Ketika hukum ekonomi menyediakan opsi untuk terus meraih keuntungan, Bob malah menyuruh kita untuk merugi.
Seperti biasa, Bob dalam bukunya “Belajar Goblok dari Bob Sadino” selalu memiliki jawaban sendiri atas sarannya ini:
“Orang sudah terlalu terbiasa berpikir secara linier. Kalau mau usaha, pasti mencari untung; mencari berhasil. Padahal dalam usaha itu ya pasti ada rugi dan gagal toh? Bagi kamu yang mau berhasil, justru cari kegagalan sebanyak-banyaknya. Sebab keberhasilan itu hanyalah sebuah titik di puncak gunung kegagalan.”
5. Kalau Mau Usaha Itu Ya Lakukan Saja. Urusan Hitung-hitungan Tak Usah Dipikirkan
Kalau mau usaha langsung lakukan saja. Tak perlu banyak dipikirkan 

Menurut Bob terlalu banyak orang pintar, lulusan Sarjana, yang urung membuka usaha karena terlalu banyak perhitungan. Bob amat menghindari terjebak dalam kukungan prediksi yang membuatnya tak segera melakoni apa yang jadi keinginannya.
Baginya usaha itu tentang melakukan apa yang harus dilakukan, secepat yang ia bisa dengan sumber daya yang dimilikinya.
“Kelemahan banyak orang adalah terlalu banyak mikir membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. Padahal yang penting adalah action!”
Di sini pula jawaban Bob tentang sudut pandangnya pada untung-rugi jadi lebih masuk akal:
“Kalau kita mencari untung duluan, usaha belum tentu dilakukan karena takut rugi. Tapi kalau mencari rugi, usaha pasti dilakukan karena ga takut untung.”
6. Kuliah Hanya Akan Mengajarkanmu Untuk Tahu. Tapi Bagi Bob Jalanan yang Mengajarkannya Untuk Bisa Jadi Perasa
Bergelut di lapangan membuatmu jadi perasa 
“Teori adalah sebuah informasi basi.”
Begitu ujar Bob ketika dalam suatu kesempatan ditanya mengenai pendapatnya soal bangku kuliah. Dalam berbagai seminar yang diberikannya Bob dengan lantang mengatakan bahwa kuliah adalah sebuah kesia-siaan. Bob bahkan dengan keras berkata bahwa kuliah sama dengan memasukkan sampah ke otakmu. Pendapatnya tentang mahasiswa yang ber-IPK tinggi juga tak kalah pedas.
“Kalau mahasiswa IPK nya sudah 3 koma itu alamat jadi karyawan saja lah. Kalau mau jadi pengusaha, IPK jeblok saja. Karena dengan begitu mau tak mau kamu akan ditolak perusahaan dan terpaksa membuka usaha sendiri.”
Bob memang belajar semua dari pengalaman langsung di lapangan. Baginya pendidikan hanya membuat seseorang jadi pribadi yang pintar bicara, tanpa bisa melaksanakan apa yang sudah direncanakannya.
7. Kemfood dan Kemchick Adalah Bukti Kecerdikan Bob Melirik Peluang Usaha. Menciptakan Pasar Sendiri Adalah Cara Terampuh Untuk Berhasil Sebagai Wirasusaha
Kemchick dan Kemfood bukti nyata Bob cerdik melirik peluang usaha v

Saat Bob memulai usaha ternak ayam petelurnya Bob sempat dicibir sebagai “orang gila” karena dianggap tak akan berhasil. Saat itu pasar telur dalam negeri memang masih didominasi oleh telur ayam kampung yang terkenal lama proses produksinya. Atas bantuan seorang kolega lama yang iba atas kondisi ekonomi Bob yang terpuruk, Bob pun memulai bisnis ternak telur ayam negeri dengan target pasar orang asing di sekitar Kemang.
Tindakan yang dianggap “gila” oleh kebanyakan orang ini sebenarnya merupakan sebuah langkah yang cerdik. Telur ayam dan berbagai daging olahan merupakan panganan konsumsi utama orang asing yang masih belum bisa dipenuhi demand-nya oleh produsen yang ada saat itu. Terlebih fasihnya Bob dan sang istri dalam berbahasa Inggris membuat pelanggan ekspatriat mereka merasa nyaman.
Karena kegigihan dan pelayanan primanya, perlahan bisnis Bob pun berkembang pesat. Kini Kemfood dan Kemchick telah punya nama besar di antara pelanggan setianya. Tak hanya berkecimpung di daging olahan saja, Bob Sadino pun melirik usaha sayuran holtikultura sebagai pengembangan bisnisnya. Gila dan tidak sesuai trend semua ‘kan? Tapi berhasil!
8. Walau Sudah Berhasil Bob Selalu Menekankan Pada Calon Pengusaha Untuk Jadi Dirinya Sendiri. Jangan Pernah Jadi Mesin Fotokopi, Sesukses Apapun Orang yang Ingin Kamu Fotokopi
Bob tidak ingin mejadikan orang lain sebagai fotokopinya 
Sejak awal kemunculannya Bob dikenal dengan penampilannya yang nyentrik. Selalu mengenakan celana pendek dan berkemeja sederhana. Keunikannya ini bahkan membuat Bob sempat diusir dari gedung DPR karena mengenakan celana pendek. Seperti biasa, Bob pun hanya menjawabnya dengan kelakar:
“Mending mana? Saya pakai celana pendek tapi beli pakai uang sendiri atau celana panjang tapi pakai uang rakyat? Hahahahaha.”
Nilai menjadi diri sendiri memang amat Bob junjung tinggi. Ia tidak ingin menjadi fotokopi siapapun dalam menjalani hari. Prinsip ini juga yang ditekankan Bob pada mereka yang ingin menuai kesuksesan seperti dirinya,
“Saya tidak pernah mau membagikan kunci sukses saya. Karena sekali lagi, semua itu ya mengalir saja. Lagipula kalau orang meniru saya, apa bedanya mereka dengan mesin fotokopi? Hina sekali jadi fotokopinya Bob Sadino. Kalau ada orang yang bertanya pada saya, saya bilang, “Ya jalankan saja. Alami saja pengalaman yang Anda alami.”
9. Sampai Akhir Nafasnya Bob Sadino Tetap Hidup Sederhana Sebagai Manusia. Ia Tak Pernah Merasa Lebih Dari Orang-Orang di Sekitarnya
Sampai akhir hayat Bob tetap sederhana sebagai manusia via 
Sampai akhir hayatnya Bob menjalani hidup tetap dengan prinsip apa adanya. Pakaian dan penampilan tetap sederhana, khas malah dengan celana pendeknya.Rumahnya yang 2 hektar juga disebut sebagai memanfaatkan apa yang ada. Rumah itu merupakan eks-kebun Bob Sadino yang tidak terpakai, hingga dimanfaatkan sebagai rumah.
Bukan cuma soal gaya hidup. Bob pun dikenal sebagai atasan yang amat memanusiakan bawahannya. Tidak ada pegawai Kemchick dan Kemfood yang ia “comot” dari tengah, semua ia proses dari bawah agar tidak menimbulkan kecemburuan.
Di masa-masa akhir hidupnya Bob bahkan sudah malas menenteng titel “pengusaha.” Ia memilih menyebut dirinya sebagai pengangguran saja.
“Saya hanya penganggur. Tapi saya bisa ekspor ribuan ton ke Jepang. Saya punya kemchick sebagai supermarket, kemfood untuk daging olah dan saya punya 1.600 orang yang bekerja di perusahaan saya. Mau ngapain lagi saya? Jadi saya nganggur.”
Selamat jalan Oom Bob Sadino. Terima kasih telah mengajarkan bahwa menjadi pengusaha itu sebenarnya sederhana. Dan sesukses apapun kita, ternyata kita tak boleh lupa untuk jadi manusia yang selalu setia pada akarnya.
Until we meet again, Oom….


sumber: hipwee.com

Senin, 04 Mei 2015

7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Pebisnis Online




Bisnis online semakin menjamur di dunia maya. Kelebihannya adalah karena bisnis online lebih hemat waktu dan tenaga. Ditambah lagi transaksinya mudah dan cepat karena adanya jaringan internet. Meskipun memiliki kelebihan tersebut, bukan berarti bisnis online ini lebih cepat sukses dibandingkan bisnis offline. Setiap bisnis pasti memiliki kesulitan dan risiko masing-masing dalam menjalankannya.
Lingga Buana, penulis buku Smart Business Online mengemukakan bahwa ada 7 kesalahan yang sering dilakukan oleh pebisnis online dalam menjalankan bisnisnya. Ketujuh kesalahan ini bisa mengakibatkan kegagalan dan risiko kebangkrutan bagi bisnis Anda.

1. Tidak konsekuen menjalankan rencana
Kebanyakan pengusaha online tidak mematuhi rencana bisnis yang sudah dibuat pengusaha itu sendiri. Dalam bisnisonline, persaingan lebih ketat dibandingkan bisnis offline. Pesaing Anda bisa dengan cepat melakukan promo produk sejenis tiap detiknya. Jika Anda tidak mematuhi aturan rencana yang Anda buat dan rancang, maka Anda bisa tertinggal dalam kompetisi transaksi online ini. Artinya Anda harus siap gagal menjalankan bisnis Anda. Apakah ini yang Anda inginkan? Tentu saja tidak.

2. Terlalu percaya pada internet
Transaksi menjadi lebih cepat, dan itu karena jaringan internet. Namun sebaiknya Anda jangan terlalu percaya jika internet bisa menunjukkan jalan tercepat menjadi kaya. Bukan berarti Anda bisa lebih cepat mendapatkan keuntungan berbisnis online. Jika strategi yang Anda terapkan tidak tepat, maka keuntungan yang Anda harapkan tidak akan tercapai meskipun Anda menggunakan jaringan internet sekalipun.

3. Malas mengelola media sosial
Rasa malas adalah hal yang wajib Anda dihindari jika Anda ingin sukses. Saat ini banyak website bisnis yang dimiliki pengusaha online namun tidak terawat. Ditambah lagi kontennya kurang menarik dan informasi yang diberikan tidakup to date. Membuat akun bisnis memang mudah, namun sulit mengelola konten yang informatif dan up to date.Apabila Anda malas mengelola media sosial Anda, maka calon pembeli Anda akan kabur dan memilih berbelanja di tempat lain.

4. Malas belajar dari banyak sumber
Seorang pengusaha online harus mengikuti perkembangan teknologi di internet jika ingin sukses. Setiap harinya perkembangan teknologi semakin berkembang. Jika Anda tidak bisa mengikutinya, maka Anda akan tertinggal dibandingkan pengusaha online lainnya. Sebagai pengusaha online, Anda harus mau belajar dari banyak sumber jika tidak ingin menjadi pengusaha online  yang ‘gaptek’.

5. Setengah hati berbisnis online
Tidak semua pengusaha online menjadikan usaha online sebagai mata pencarian utama. Mereka cenderung menganggap usaha online yang dijalankan sebagai usaha sampingan. Jika memang Anda menganggapnya begitu, namun bukan berarti Anda bisa setengah-setengah menjalankan bisnis online Anda. Meski hanya untuk mencari penghasilan tambahan, Anda juga harus fokus agar usaha Anda mendapatkan profit yang signifikan.

6. Mudah menyerah
Belajarlah dari kegagalan agar Anda bisa mengambil keputusan di kemudian hari. Memang tidak mudah untuk bangkit dari kegagalan, tapi jangan terlalu lama terpuruk dalam kegagalan. Steven Bredley pernah berkata, “orang-orang sukses adalah mereka yang selalu bangkit setiap kali terjatuh”.

7. Tidak menjaga hubungan baik dengan pembeli
Kecakapan berkomunikasi dapat menjalin hubungan dan koneksi yang baik dengan konsumen. Sebagai pengusaha, Anda harus komuniktif dalam menjalin relasi. Meskipun transaksi telah selesai, namun ada baiknya apabila Anda tetap menjaga hubungan baik dengan konsumen Anda. Hubungan yang baik akan membuat konsumen melakukanrepeat order.

Anda mungkin pernah mendengar saran untuk lebih fokus untuk memajukan karir Anda. Ini jauh lebih mudah untuk mendapatkan arahan jika Anda dikenal sebagai "konsultan untuk organisasi nirlaba" bukan hanya konsultan, atau "spesialis berkebun organik" daripada penata taman generik. Memang, "niching down" adalah strategi sukses bagi banyak pemimpin pemikiran.

Tapi bagi banyak profesional - termasuk saya sendiri - itu bisa menyakitkan untuk memilih hanya satu aspek untuk berkonsentrasi pada. "Orang Renaissance" berkembang pada varietas, dan itu bisa sewenang-wenang dan kontraproduktif membatasi diri. Untungnya, ada strategi yang sama berlaku untuk maju dalam karir Anda: menempatkan taruhan kecil dan membiarkan pasar memandu Anda.

Beberapa tahun yang lalu, saya akan bekerja sebagai konsultan pemasaran wiraswasta, dan ingin menulis buku - baik untuk memenuhi tujuan pribadi lama dan juga sebagai sarana untuk menarik bisnis baru. Tapi itu sulit untuk mengetahui apa yang harus menulis tentang. Dalam pekerjaan konsultasi saya, saya seorang generalis, membantu klien dengan segala sesuatu dari strategi pemasaran media sosial untuk pengembangan pesan. Dan aku punya habisnya karir masa lalu, dari melayani sebagai juru bicara kampanye presiden untuk membuat film dokumenter, dan dari menjadi wartawan untuk menjalankan nirlaba advokasi bersepeda. Sulit untuk mencari tahu apa aspek dari pengalaman saya yang harus saya menulis tentang dan - kritis - apa yang akan benar-benar menarik minat orang lain.

Itu hanya ketika saya mulai blogging untuk publikasi terkemuka di 2010 yang fokus saya menjelaskan. Posting kedua saya menyumbang sekitar reinventing merek pribadi Anda - topik yang saya tertarik karena banyak perubahan karir saya. Hal itu belum tentu dimaksudkan untuk menjadi pernyataan definitif saya untuk dunia; itu adalah salah satu posting blog, dari puluhan saya lakukan sebelumnya dan ratusan aku akan melakukan selanjutnya.

Tapi untuk beberapa alasan, yang satu ini tertangkap. Ia menerima ton komentar di situs web, dan editor meminta saya untuk menulis versi yang diperluas untuk majalah mereka. Dalam seminggu publikasi, tiga agen sastra yang berbeda telah mengulurkan tangan kepada saya, menanyakan apakah aku akan tertarik dalam representasi. Dua tahun kemudian, buku saya Reinventing Anda dirilis, dan aku kemudian kuliah di seluruh dunia tentang personal branding dan reinvention profesional.

Kadang-kadang Anda harus bereksperimen dengan banyak ide dan melihat mana yang menempel. Mulailah dengan mengidentifikasi topik yang Anda merasa bergairah tentang dan menempatkan taruhan kecil pada masing-masing. Pada titik ini, fokus Anda tidak harus seperti laser; Anda dapat menulis posting tamu untuk situs berkebun organik, membuat daftar tips bisnis untuk posting LinkedIn, dan mengatur Meetup untuk spesialis inovasi. Cobalah hal-hal dan melihat apa yang terbakar. Posting yang menerima paling komentar, atau retweets, atau pertanyaan e-mail? Apa yang tampaknya untuk menangkap imajinasi orang?

Menemukan niche Anda adalah bukan ilmu pasti, dan Anda sering tidak akan tahu sebelumnya apa yang akan bekerja. Jika saya telah menunggu ide yang tepat, aku mungkin masih menunggu. Sebaliknya, saya mencoba berbagai, dan dalam proses, belajar mana yang orang peduli. Mengambil risiko kecil seperti menciptakan portofolio modal ventura: Tidak apa-apa ketika 99 tidak membayar jika keseratus adalah sukses besar.


sumber: yea-indonesia.com