Rabu, 20 Mei 2015

Seberapa Penting Virtual Office?



Sebagaimana yang kebanyakan orang ketahui, sekarang ini perkembangan teknologi informasi begitu cepat sampai – sampai teknologi dapat di rasakan oleh berbagai usia dan dunia serta daerah. Hal ini dikarenakan cepatkan teknologi berada dalam suatu masyarakat atau kalangan. Manfaat teknologi di jaman ini telah mencapai pada berbagai fungsi dalam kehidupan masyarakat. Salah satu manfaatnya adalah perkembangan teknologi kini sudah menyatu dengan bisnis sehingga telah merubah teknik pemasaran dan kegiatan marketing.

Saat ini, layanan virtual office mulai digemari oleh para pebisnis. Dengan layanan ini, mereka tidak perlu datang ke kantor setiap hari. Mereka bisa bekerja dari manapun selama ada koneksi internet. Pengeluaran otomatis terpotong lumayan besar.Lalu, muncul pertanyaan
Seberapa pentingkah sebenarnya virtual office tersebut

Pertanyaan itu secara tidak langsung berhubungan dengan satu pertanyaan lain


Apakah semua orang membutuhkan virtual office?

Ya, sebenarnya penting atau tidaknya sebuah virtual office tergantung masing-masing individu atau perusahaan. Dengan kata lain, lihat kondisi dan kebutuhan.
Jika seseorang menjalankan bisnis yang penuh dengan aktifitas kantor, misalnya produksi produk,packaging, atau setidaknya penjualan, perlukah ia punya kantor virtual?
Sepertinya tidak, karena pegawai harus selalu stand-by di kantor untuk bekerja secara tim atau individual untuk melakukan aktifitas setiap waktu. Atau bisa jadi membutuhkan virtual office untuk dijadikan kantor pertemuan dengan client yang penting, karena tidak mungkin mengadakan pertemuan di tempat produksi.

Bagaimana dengan sesorang yang menjalankan bisnis di mana sebenarnya pekerjaan di kantor bisa dilakukan di rumah, misalnya pengeditan, pembuatan artikel atau buku, pengiriman data, pembuatan website, layanan konsultasi, dll? Bisa saja ia membutuhkan sebuah virtual office karena dengan cara ini ia bisa menghemat banyak dana dan waktu.

Kesimpulannya, seberapa pentingkah virtual office?
  
Tergantung masing-masing individu atau perusahaan. Sebagai referensi,  baca halaman keuntungan virtual office untuk mengetahui manfaat kantor virtual lebih lanjut.

Kamis, 07 Mei 2015

9 Prinsip Gila Bob Sadino yang Tak Hanya Menjadikannya Kaya, Namun Juga Berguna Sebagai Manusia





Bob Sadino, pebisnis nyentrik yang dikenal sebagai pemilik jaringan usaha Kemfood dan Kemchick wafat di Rumah Sakit Pondok Indah setelah 1 tahun melawan komplikasi penyakitnya. Bob Sadino yang juga kerap disapa dengan “Om Bob” meninggalkan tak hanya legacy bisnis raksasa, melainkan juga berbagai pelajaran penting dalam mengarungi dunia usaha.
Walau kini sudah tak lagi ada di dunia, pelajaran dari Bob Sadino tak pernah usang untuk kembali dibuka. Di artikel ini Hipwee akaan mengulas prinsip hidup Bob Sadino yang terbukti telah sukses membawanya mencapai kesuksesan. Bukan tidak mungkin prinsip tersebut juga bisa kamu terapkan ‘kan?
1. Saat orang Ribut Dengan Target yang Dicanangkan, Bagi Bob Sadino Perjalanan Menuju Sukses Justru Tidak Perlu Memiliki Tujuan
Prinsip Bob Sadino perjalanan tidak perlu punya tujuan 
Dalam sebuah wawancara dengan seorang wartawan Bob mengatakan bahwa perjalanan hidup dan bisnisnya selama ini tidak dijalani dengan tujuan yang pasti. Berbeda dengan orang kebanyakan yang mencanangkan target jelas tentang hal-hal yang harus ia capai dalam hidup — Bob Sadino memilih menjalani.
“Dengan adanya tujuan, maka seseorang hanya tertuju pada satu titik yang namanya tujuan. Dia tidak akan berusaha untuk mendapatkan hasil yang melebihi titik tersebut. Padahal potensi setiap orang sangat mungkin melewati titik tersebut. Jadi sayang dong kemampuan saya, bila harus dipaku oleh tujuan.”
Begitu ujar Bob Sadino ketika ditanya mengenai prinsipnya ini. Bob memang dikenal sebagai orang yang santai dan mengalir, tapi bukan berarti ia tidak punya mimpi. Tujuan tidak dicanangkannya bukan karena malas atau takut tidak bisa mencapai target. Justru “tujuan” atau “target” dianggap sebagai belenggu yang bisa menghalangi langkahnya mencapai hal-hal yang lebih dari sekadar tujuan yang telah disepakati itu.
2. Rencana Adalah Bencana Bagi Bob Sadino. Dalam Bisnis Oom Bob Selalu Menekankan Prinsip “Mengalir Saja”
Prinsip Bob Sadino (2): “Mengalir Saja” 
“Rencana itu cuma berlaku buat mereka yang belajar manajemen. Dari A, B, C, D, sampai Z. Padahal dalam bisnis tidak ada yang seperti itu, bisnis tidak mungkin lurus dan runut saja. Tapi sayangnya di sekolah kita sudah terlalu sering diajarkan bikin rencana. Padahal rencana itu racun, bencana!”
Bob Sadino, Mereka Bilang Saya Gila
Prinsip “mengalir saja” memang jadi tali pancang dalam perjalanan bisnis Bob Sadino. Dimulai dari menetap di Belanda selama 9 tahun dan bekerja di sebuah perusahaan pelayaran, Bob beralih haluan jadi pengusaha peternakan ayam saat kembali ke Indonesia. Apakah semua itu direncakan? Jawabnya, “Tidak.”
Bob menjalani bisnisnya sesuai keadaan pasar. Tanpa banyak rencana, ia mengambil peluang paling menguntungkan yang ada di depan mata. Terdengar oportunis memang, tapi dari cara ini Kemfood dan Kemchicks terbukti berhasil jadi pemimpin di bidangnya.
3. Walau Terlahir Sebagai Orang Berada Bob Tidak Mau Berleha-leha. Jadi Kuli Bangunan, Supir Mobil Sewaan, Sampai Pedagang Telur Pernah Dilakoninya
Bob pernah jadi supir mobil sewaan
Bob Sadino memang lahir dari keluarga yang cukup berada. Saat ayah dan ibunya meninggal, seluruh warisan keluarga jatuh ke tangan Bob sebagai anak bungsu karena kakak-kakaknya yang lain sudah dianggap cukup mampu. Tapi hidup sebagai anak orang kaya tidak menjadikan Bob manja. Dia memilih berkelana keliling dunia dengan setengah uang warisan yang dimilikinya.
Bob sempat terdampar selama 9 tahun di Belanda untuk bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan pelayaran. Sepulangnya ke Indonesia Bob banting setir jadi pengusaha Mobil Mercedes sewaan, dengan ia sendiri sebagai sopirnya. Sebuah kecelakaan yang dialami membuatnya kehilangan Mercedes kesayangannya sehingga otomatis kehilangan modal.
Dengan kondisi sudah punya anak istri, Bob yang kondisi ekonominya terpuruk akhirnya memilih jadi tukang batu dengan upah hanya Rp 100,00 per hari. Barulah setelah itu ia bertemu dengan kolega lama yang menyarankannya berbisnis telur ayam negeri. Keberhasilan Bob tentu tidak bisa dilepaskan dari kegigihannya berusaha. Ia tidak mau duduk manis dengan uang warisan dari orang tuanya yang sebenarnya sudah cukup dari cukup jumlahnya.
4. Jangan Pernah Cari Untung dan Keberhasilan Dalam Bisnis. Kalau Mau Berhasil Justru Kamu Harus Mencari Kegagalan dan Kerugian!
Kalau mau berhasil justru carilah rugi! 

Saran-saran Bob dalam dunia bisnis memang terdengar sedikit sinting. Bagaimana tidak, saat sekolah bisnis mengajarkan mahasiswanya bagaimana menghindari kegagalan, Bob justru menyarankan untuk mendekatinya. Ketika hukum ekonomi menyediakan opsi untuk terus meraih keuntungan, Bob malah menyuruh kita untuk merugi.
Seperti biasa, Bob dalam bukunya “Belajar Goblok dari Bob Sadino” selalu memiliki jawaban sendiri atas sarannya ini:
“Orang sudah terlalu terbiasa berpikir secara linier. Kalau mau usaha, pasti mencari untung; mencari berhasil. Padahal dalam usaha itu ya pasti ada rugi dan gagal toh? Bagi kamu yang mau berhasil, justru cari kegagalan sebanyak-banyaknya. Sebab keberhasilan itu hanyalah sebuah titik di puncak gunung kegagalan.”
5. Kalau Mau Usaha Itu Ya Lakukan Saja. Urusan Hitung-hitungan Tak Usah Dipikirkan
Kalau mau usaha langsung lakukan saja. Tak perlu banyak dipikirkan 

Menurut Bob terlalu banyak orang pintar, lulusan Sarjana, yang urung membuka usaha karena terlalu banyak perhitungan. Bob amat menghindari terjebak dalam kukungan prediksi yang membuatnya tak segera melakoni apa yang jadi keinginannya.
Baginya usaha itu tentang melakukan apa yang harus dilakukan, secepat yang ia bisa dengan sumber daya yang dimilikinya.
“Kelemahan banyak orang adalah terlalu banyak mikir membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. Padahal yang penting adalah action!”
Di sini pula jawaban Bob tentang sudut pandangnya pada untung-rugi jadi lebih masuk akal:
“Kalau kita mencari untung duluan, usaha belum tentu dilakukan karena takut rugi. Tapi kalau mencari rugi, usaha pasti dilakukan karena ga takut untung.”
6. Kuliah Hanya Akan Mengajarkanmu Untuk Tahu. Tapi Bagi Bob Jalanan yang Mengajarkannya Untuk Bisa Jadi Perasa
Bergelut di lapangan membuatmu jadi perasa 
“Teori adalah sebuah informasi basi.”
Begitu ujar Bob ketika dalam suatu kesempatan ditanya mengenai pendapatnya soal bangku kuliah. Dalam berbagai seminar yang diberikannya Bob dengan lantang mengatakan bahwa kuliah adalah sebuah kesia-siaan. Bob bahkan dengan keras berkata bahwa kuliah sama dengan memasukkan sampah ke otakmu. Pendapatnya tentang mahasiswa yang ber-IPK tinggi juga tak kalah pedas.
“Kalau mahasiswa IPK nya sudah 3 koma itu alamat jadi karyawan saja lah. Kalau mau jadi pengusaha, IPK jeblok saja. Karena dengan begitu mau tak mau kamu akan ditolak perusahaan dan terpaksa membuka usaha sendiri.”
Bob memang belajar semua dari pengalaman langsung di lapangan. Baginya pendidikan hanya membuat seseorang jadi pribadi yang pintar bicara, tanpa bisa melaksanakan apa yang sudah direncanakannya.
7. Kemfood dan Kemchick Adalah Bukti Kecerdikan Bob Melirik Peluang Usaha. Menciptakan Pasar Sendiri Adalah Cara Terampuh Untuk Berhasil Sebagai Wirasusaha
Kemchick dan Kemfood bukti nyata Bob cerdik melirik peluang usaha v

Saat Bob memulai usaha ternak ayam petelurnya Bob sempat dicibir sebagai “orang gila” karena dianggap tak akan berhasil. Saat itu pasar telur dalam negeri memang masih didominasi oleh telur ayam kampung yang terkenal lama proses produksinya. Atas bantuan seorang kolega lama yang iba atas kondisi ekonomi Bob yang terpuruk, Bob pun memulai bisnis ternak telur ayam negeri dengan target pasar orang asing di sekitar Kemang.
Tindakan yang dianggap “gila” oleh kebanyakan orang ini sebenarnya merupakan sebuah langkah yang cerdik. Telur ayam dan berbagai daging olahan merupakan panganan konsumsi utama orang asing yang masih belum bisa dipenuhi demand-nya oleh produsen yang ada saat itu. Terlebih fasihnya Bob dan sang istri dalam berbahasa Inggris membuat pelanggan ekspatriat mereka merasa nyaman.
Karena kegigihan dan pelayanan primanya, perlahan bisnis Bob pun berkembang pesat. Kini Kemfood dan Kemchick telah punya nama besar di antara pelanggan setianya. Tak hanya berkecimpung di daging olahan saja, Bob Sadino pun melirik usaha sayuran holtikultura sebagai pengembangan bisnisnya. Gila dan tidak sesuai trend semua ‘kan? Tapi berhasil!
8. Walau Sudah Berhasil Bob Selalu Menekankan Pada Calon Pengusaha Untuk Jadi Dirinya Sendiri. Jangan Pernah Jadi Mesin Fotokopi, Sesukses Apapun Orang yang Ingin Kamu Fotokopi
Bob tidak ingin mejadikan orang lain sebagai fotokopinya 
Sejak awal kemunculannya Bob dikenal dengan penampilannya yang nyentrik. Selalu mengenakan celana pendek dan berkemeja sederhana. Keunikannya ini bahkan membuat Bob sempat diusir dari gedung DPR karena mengenakan celana pendek. Seperti biasa, Bob pun hanya menjawabnya dengan kelakar:
“Mending mana? Saya pakai celana pendek tapi beli pakai uang sendiri atau celana panjang tapi pakai uang rakyat? Hahahahaha.”
Nilai menjadi diri sendiri memang amat Bob junjung tinggi. Ia tidak ingin menjadi fotokopi siapapun dalam menjalani hari. Prinsip ini juga yang ditekankan Bob pada mereka yang ingin menuai kesuksesan seperti dirinya,
“Saya tidak pernah mau membagikan kunci sukses saya. Karena sekali lagi, semua itu ya mengalir saja. Lagipula kalau orang meniru saya, apa bedanya mereka dengan mesin fotokopi? Hina sekali jadi fotokopinya Bob Sadino. Kalau ada orang yang bertanya pada saya, saya bilang, “Ya jalankan saja. Alami saja pengalaman yang Anda alami.”
9. Sampai Akhir Nafasnya Bob Sadino Tetap Hidup Sederhana Sebagai Manusia. Ia Tak Pernah Merasa Lebih Dari Orang-Orang di Sekitarnya
Sampai akhir hayat Bob tetap sederhana sebagai manusia via 
Sampai akhir hayatnya Bob menjalani hidup tetap dengan prinsip apa adanya. Pakaian dan penampilan tetap sederhana, khas malah dengan celana pendeknya.Rumahnya yang 2 hektar juga disebut sebagai memanfaatkan apa yang ada. Rumah itu merupakan eks-kebun Bob Sadino yang tidak terpakai, hingga dimanfaatkan sebagai rumah.
Bukan cuma soal gaya hidup. Bob pun dikenal sebagai atasan yang amat memanusiakan bawahannya. Tidak ada pegawai Kemchick dan Kemfood yang ia “comot” dari tengah, semua ia proses dari bawah agar tidak menimbulkan kecemburuan.
Di masa-masa akhir hidupnya Bob bahkan sudah malas menenteng titel “pengusaha.” Ia memilih menyebut dirinya sebagai pengangguran saja.
“Saya hanya penganggur. Tapi saya bisa ekspor ribuan ton ke Jepang. Saya punya kemchick sebagai supermarket, kemfood untuk daging olah dan saya punya 1.600 orang yang bekerja di perusahaan saya. Mau ngapain lagi saya? Jadi saya nganggur.”
Selamat jalan Oom Bob Sadino. Terima kasih telah mengajarkan bahwa menjadi pengusaha itu sebenarnya sederhana. Dan sesukses apapun kita, ternyata kita tak boleh lupa untuk jadi manusia yang selalu setia pada akarnya.
Until we meet again, Oom….


sumber: hipwee.com

Senin, 04 Mei 2015

7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Pebisnis Online




Bisnis online semakin menjamur di dunia maya. Kelebihannya adalah karena bisnis online lebih hemat waktu dan tenaga. Ditambah lagi transaksinya mudah dan cepat karena adanya jaringan internet. Meskipun memiliki kelebihan tersebut, bukan berarti bisnis online ini lebih cepat sukses dibandingkan bisnis offline. Setiap bisnis pasti memiliki kesulitan dan risiko masing-masing dalam menjalankannya.
Lingga Buana, penulis buku Smart Business Online mengemukakan bahwa ada 7 kesalahan yang sering dilakukan oleh pebisnis online dalam menjalankan bisnisnya. Ketujuh kesalahan ini bisa mengakibatkan kegagalan dan risiko kebangkrutan bagi bisnis Anda.

1. Tidak konsekuen menjalankan rencana
Kebanyakan pengusaha online tidak mematuhi rencana bisnis yang sudah dibuat pengusaha itu sendiri. Dalam bisnisonline, persaingan lebih ketat dibandingkan bisnis offline. Pesaing Anda bisa dengan cepat melakukan promo produk sejenis tiap detiknya. Jika Anda tidak mematuhi aturan rencana yang Anda buat dan rancang, maka Anda bisa tertinggal dalam kompetisi transaksi online ini. Artinya Anda harus siap gagal menjalankan bisnis Anda. Apakah ini yang Anda inginkan? Tentu saja tidak.

2. Terlalu percaya pada internet
Transaksi menjadi lebih cepat, dan itu karena jaringan internet. Namun sebaiknya Anda jangan terlalu percaya jika internet bisa menunjukkan jalan tercepat menjadi kaya. Bukan berarti Anda bisa lebih cepat mendapatkan keuntungan berbisnis online. Jika strategi yang Anda terapkan tidak tepat, maka keuntungan yang Anda harapkan tidak akan tercapai meskipun Anda menggunakan jaringan internet sekalipun.

3. Malas mengelola media sosial
Rasa malas adalah hal yang wajib Anda dihindari jika Anda ingin sukses. Saat ini banyak website bisnis yang dimiliki pengusaha online namun tidak terawat. Ditambah lagi kontennya kurang menarik dan informasi yang diberikan tidakup to date. Membuat akun bisnis memang mudah, namun sulit mengelola konten yang informatif dan up to date.Apabila Anda malas mengelola media sosial Anda, maka calon pembeli Anda akan kabur dan memilih berbelanja di tempat lain.

4. Malas belajar dari banyak sumber
Seorang pengusaha online harus mengikuti perkembangan teknologi di internet jika ingin sukses. Setiap harinya perkembangan teknologi semakin berkembang. Jika Anda tidak bisa mengikutinya, maka Anda akan tertinggal dibandingkan pengusaha online lainnya. Sebagai pengusaha online, Anda harus mau belajar dari banyak sumber jika tidak ingin menjadi pengusaha online  yang ‘gaptek’.

5. Setengah hati berbisnis online
Tidak semua pengusaha online menjadikan usaha online sebagai mata pencarian utama. Mereka cenderung menganggap usaha online yang dijalankan sebagai usaha sampingan. Jika memang Anda menganggapnya begitu, namun bukan berarti Anda bisa setengah-setengah menjalankan bisnis online Anda. Meski hanya untuk mencari penghasilan tambahan, Anda juga harus fokus agar usaha Anda mendapatkan profit yang signifikan.

6. Mudah menyerah
Belajarlah dari kegagalan agar Anda bisa mengambil keputusan di kemudian hari. Memang tidak mudah untuk bangkit dari kegagalan, tapi jangan terlalu lama terpuruk dalam kegagalan. Steven Bredley pernah berkata, “orang-orang sukses adalah mereka yang selalu bangkit setiap kali terjatuh”.

7. Tidak menjaga hubungan baik dengan pembeli
Kecakapan berkomunikasi dapat menjalin hubungan dan koneksi yang baik dengan konsumen. Sebagai pengusaha, Anda harus komuniktif dalam menjalin relasi. Meskipun transaksi telah selesai, namun ada baiknya apabila Anda tetap menjaga hubungan baik dengan konsumen Anda. Hubungan yang baik akan membuat konsumen melakukanrepeat order.

Anda mungkin pernah mendengar saran untuk lebih fokus untuk memajukan karir Anda. Ini jauh lebih mudah untuk mendapatkan arahan jika Anda dikenal sebagai "konsultan untuk organisasi nirlaba" bukan hanya konsultan, atau "spesialis berkebun organik" daripada penata taman generik. Memang, "niching down" adalah strategi sukses bagi banyak pemimpin pemikiran.

Tapi bagi banyak profesional - termasuk saya sendiri - itu bisa menyakitkan untuk memilih hanya satu aspek untuk berkonsentrasi pada. "Orang Renaissance" berkembang pada varietas, dan itu bisa sewenang-wenang dan kontraproduktif membatasi diri. Untungnya, ada strategi yang sama berlaku untuk maju dalam karir Anda: menempatkan taruhan kecil dan membiarkan pasar memandu Anda.

Beberapa tahun yang lalu, saya akan bekerja sebagai konsultan pemasaran wiraswasta, dan ingin menulis buku - baik untuk memenuhi tujuan pribadi lama dan juga sebagai sarana untuk menarik bisnis baru. Tapi itu sulit untuk mengetahui apa yang harus menulis tentang. Dalam pekerjaan konsultasi saya, saya seorang generalis, membantu klien dengan segala sesuatu dari strategi pemasaran media sosial untuk pengembangan pesan. Dan aku punya habisnya karir masa lalu, dari melayani sebagai juru bicara kampanye presiden untuk membuat film dokumenter, dan dari menjadi wartawan untuk menjalankan nirlaba advokasi bersepeda. Sulit untuk mencari tahu apa aspek dari pengalaman saya yang harus saya menulis tentang dan - kritis - apa yang akan benar-benar menarik minat orang lain.

Itu hanya ketika saya mulai blogging untuk publikasi terkemuka di 2010 yang fokus saya menjelaskan. Posting kedua saya menyumbang sekitar reinventing merek pribadi Anda - topik yang saya tertarik karena banyak perubahan karir saya. Hal itu belum tentu dimaksudkan untuk menjadi pernyataan definitif saya untuk dunia; itu adalah salah satu posting blog, dari puluhan saya lakukan sebelumnya dan ratusan aku akan melakukan selanjutnya.

Tapi untuk beberapa alasan, yang satu ini tertangkap. Ia menerima ton komentar di situs web, dan editor meminta saya untuk menulis versi yang diperluas untuk majalah mereka. Dalam seminggu publikasi, tiga agen sastra yang berbeda telah mengulurkan tangan kepada saya, menanyakan apakah aku akan tertarik dalam representasi. Dua tahun kemudian, buku saya Reinventing Anda dirilis, dan aku kemudian kuliah di seluruh dunia tentang personal branding dan reinvention profesional.

Kadang-kadang Anda harus bereksperimen dengan banyak ide dan melihat mana yang menempel. Mulailah dengan mengidentifikasi topik yang Anda merasa bergairah tentang dan menempatkan taruhan kecil pada masing-masing. Pada titik ini, fokus Anda tidak harus seperti laser; Anda dapat menulis posting tamu untuk situs berkebun organik, membuat daftar tips bisnis untuk posting LinkedIn, dan mengatur Meetup untuk spesialis inovasi. Cobalah hal-hal dan melihat apa yang terbakar. Posting yang menerima paling komentar, atau retweets, atau pertanyaan e-mail? Apa yang tampaknya untuk menangkap imajinasi orang?

Menemukan niche Anda adalah bukan ilmu pasti, dan Anda sering tidak akan tahu sebelumnya apa yang akan bekerja. Jika saya telah menunggu ide yang tepat, aku mungkin masih menunggu. Sebaliknya, saya mencoba berbagai, dan dalam proses, belajar mana yang orang peduli. Mengambil risiko kecil seperti menciptakan portofolio modal ventura: Tidak apa-apa ketika 99 tidak membayar jika keseratus adalah sukses besar.


sumber: yea-indonesia.com