Kamis, 26 Februari 2015

Sepuluh Jurus Agar Jadi Pebisnis Muda yang Sukses


Banyak usaha besar dan mendunia dimulai sejak pendirinya duduk di bangku sekolah atau perguruan tinggi. Contohnya, Microsoft dimulai dari kamar asrama Bill Gates di Harvard University, Google lahir di lingkungan kampus Stanford sebagai tugas mahasiswa komputer Sergey Brin dan Larry Page.
Menjadi miliarder seperti mereka mungkin masih jauh di awang-awang. Tetapi, tak salah jika bermimpi mendapatkan uang tambahan melalui bisnis kecil-kecilan? Nah, supaya tak salah jalan dan mendulang sukses, intip 10 tips sukses buat pebisnis muda seperti dilansir :

1. Lakukan apa yang kamu cintai
Semua bisnis yang diampu wirausahawan muda memiliki satu faktor umum: pendirinya mencintai apa yang mereka kerjakan. Jadi, pilihlah ide usaha kecil yang berhubungan dengan minat dan kesukaanmu, apa pun itu.

2. Ketahui keinginanmu
Apakah kamu siap meninggalkan sekolah ketika bisnismu berkembang pesat? Atau apakah kamu melihat bisnis ini hanya pekerjaan sampingan? Kemampuan menjawab pertanyaan tersebut akan membantumu mengatur waktu dan prioritas.

3. Radikal
Anak muda memiliki pemikiran yang segar, orisinil dan penuh energi. Jangan takut melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan siapa pun, misalnya membuat produk baru atau memodifikasi pasar dengan mengubah beberapa faktor seperti servis dan cara pendistribusian barang. 

4. Tetap ikut aturan
Menjadi pebisnis muda bukan berarti kamu mengabaikan aturan yang berlaku. Jangan lupa untuk mendaftarkan usahamu, mencatat semua transaksi dengan baik dan membayar pajak. Mengikuti aturan sederhana ini akan membuat kamu tenang dan terhindar dari keruwetan administratif.
5. Mengatur waktu
Menjalankan bisnis sambil tetap kuliah itu susah dan penuh tekanan. Kamu perlu memahami apa saja yang perlu kamu penuhi untuk kedua peran yang dijalani, mahasiswa dan pebisnis. Kemudian, gunakan metode paling efektif untuk mengatur kegiatan usaha dan perkuliahan agar berjalan seimbang.

6. Manfaatkan fasilitas kampus
Menjadi mahasiswa bukanlah suatu cacat dalam urusan bisnis. Sebaliknya, status ini bisa mendatangkan keuntungan. Misalnya, memanfaatkan jaringan internet gratis di kampus untuk mengelola bisnis online, merekrut pegawai dari kalangan teman-teman, atau meminta saran dosen sebagai tenaga ahli di bidang mereka.

7. Cari mentor
Jangan minder berkenalan dan berteman dengan pengusaha lokal atau pebisnis dengan pencapaian gemilang. Mereka bisa menjadi mentor yang membantumu memahami risiko dan tantangan dalam sebuah bisnis. Mereka juga dapat menjadi rekan bertukar ide hingga memfasilitasimu dalam mendapatkan investor.

8. Online
Jaringan internet memungkinkan kita terhubung dengan banyak orang dalam satu waktu. Manfaatkan internet untuk berhubungan dengan para pengusaha muda sepertimu. Mereka bisa memberimu inspirasi, mengarahkan, dan memotivasimu.

9. Berbuat baik pada diri sendiri
Betapa pun teratur dan antusiasnya dirimu, ada masanya semua yang kamu jalani terasa begitu melelahkan. Jangan takut untuk menjauh sebentar dari semua kegiatan dan lakukan apa pun yang membuatmu rileks. Kamu bisa berolahraga, nongkrong dengan teman atau bermeditasi.

10. Tahan mental
Jangan terlalu terpengaruh dengan kesuksesan orang lain. Sebab, mengetahui betapa suksesnya seseorang bisa jadi malah membuat kamu tidak percaya diri dan mengalami demotivasi dalam memulai sebuah usaha.
Taklukkan mental seperti ini dengan mengingatkan diri sendiri bahwa kamu bersaing dengan diri sendiri, bukan mereka. Jadi, lakukan apa yang bisa kamu lakukan hari ini.

Selasa, 24 Februari 2015

Co-working Space Tak Sekadar Tawarkan Tempat Bekerja

Sebuah evolusi alamiah dari perkembangan teknologi adalah makin fleksibelnya orang bergerak. Dunia menjadi datar, tanpa batasan fisik dan segala sesuatu berada dalam jangkauan Anda. Kemudahan ini, dan pergerakan yang makin dinamisnya membuat Anda tak perlu datang serta duduk di kantor dari pagi hingga sore. Menariknya, hal ini juga membuka kesempatan yang luas bagi Anda memulai usaha sendiri. Startup menjadi sebuah lahan bisnis subur yang bisa Anda garap. Perkembangan startup belakangan ini mendorong tersedianya kebutuhan ruang kerja yang efisien, fleksibel dan murah. 

Dunia usaha kecil dan pelaku bisnis pemula telah tumbuh secara eksponensial, membuka juga peluang bisnis lain dalam penyediaan sebuah Co-working space. Dengan memanfaatkan Co-working space, para pelaku startup tak perlu mengeluarkan dana besar untuk menyewa sebuah kantor yang sebenarnya belum tentu diperlukan. Pergerakan yang cepat membuat mobilitas individu mejadi tinggi, tidak selalu membutuhkan kantor yang harus didatangi setiap hari. Pergerakan tren Co-working space sangat nyata dengan semakin banyak pekerja independen yang bekerja di rumah atau jarak jauh. Mereka membutuhkan Co-working space sebagai kesempatan untuk menghindari bekerja sendirian. Jadi, perintis usaha dengan perusahaan baru membutuhkan area kantor yang efisien untuk menghemat uang serta berkesempatan untuk bertemu orang lain yang bisa diajak bekerja sama. 

Nah, Co-working space saat ini tidak hanya menawarkan tempat dan fasilitas untuk bekerja. Ia juga menyediakan satu hal penting bagi pelaku bisnis: networking. Selain menyediakan ruang kerja, jaringan internet, fax, ruang rapat, tak ketinggalan Co-working space juga memberikan peluang pada para pelaku usahanya di dalamnya saling berinteraksi satu lain. Aspek sosial Co-working space memang bermanfaat dalam menimbulkan insipirasi. Maka penting untuk memilih Co-working space yang sesuai kebutuhan.Co-working space ini tak hanya memberikan ruang pada individu untuk mengembangkan bisnis, namun bisa dijadikan sebuah pembelajaran bagi perusahaan untuk mengakomodasi pekerja yang ingin beroperasi lebih dekat ke rumah mereka, di daerah pinggiran. Sebuah solusi yang bisa dipikirkan guna mengurangi macet juga, bukan? Co-working space juga bisa mengurangi dampak dari perasaan terisolasi ketika harus bekerja di rumah. Tak dapat dipungkiri beberapa orang justru lebih bersemangat bila bekerja bersama orang lain.

Sabtu, 07 Februari 2015

Kebiasaan Pengusaha Sukses yang Wajib ditiru

Bila kita ingin menjadi Pengusaha yang sukses semestinya mengikuti kebiasaan para Pengusaha yang telah sukses. Berikut ini 7 kebiasaan para Pengusaha sukses yang patut untuk ditiru:
  1. Bangun pagi Membiasakan diri bangun pagi adalah langkah awal untuk menjadi pengusaha yang sukses. Biasakan untuk bangun pagi sebelum jam 5 pagi. Dan bagi muslim sebenarnya sudah diwajibkan untuk bangun pada waktu subuh, antara jam 4 – 5 pagi untuk mengawali hari dengan Sholat Subuh. Jadi ada atau tidak ada rencana kerja di pagi hari, tetap lakukan bangun di awal pagi. Dengan bangun pagi kita bisa melakukan pekerjaan yang lebih bermanfat seperti, membuat jurnal, membuat rencana mingguan, olahraga atau sekedar membuatkan sarapan untuk anak-anak sehingga mempererat ikatan dengan anggota keluarga.
  1. Fokus pada hal yang lebih penting Fokus pada pekerjaan yang lebih penting merupakan hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Apalagi banyak hal yang bisa mengalihkan fokus kita seperti, mengecek status twitter, facebook dan email, hal tersebut merupakan pengganggu fokus terbesar saat ini. Seorang pengusaha yang ingin sukses harus mampu mengatasi gangguan ini dan tetap fokus pada hal yang lebih penting pada bisnisnya.
  1. Memiliki obsesi untuk menghasilkan nilai (value) yang lebih baik Banyak orang berpendapat bila ingin sukses harus menghasilkan produk atau jasa yang mampu memenuhi keinginan pelanggan. Tetapi untuk menjadi pebisnis sukses harus mampu menghasilkan produk dan jasa yang memiliki value (nilai) lebih bagi masyarakat, baik itu berupa produk, proses, komunikasi, follow-up, servis, konten, hubungan dan konteks yang bernilai. Jadi tidak sekedar bisa memenuhi keinginan customer. Jika kita selalu terobsesi untuk memberikan value, mengukur value dan selalu berusaha untuk meningkatkan value produk dan bisnis kita, maka kita telah meniti kesuksesan, karena tidak ada cara yang lebih baik untuk melayani customer selain selalu berusaha memberikan value yang lebih baik pada bisnis kita.
  1. Menjaga Kesehatan Menjalankan bisnis memerlukan ketahanan fisik dan mental. Oleh karenanya kita harus menjaga stamina agar selalu memiliki energi yang tinggi sepanjang hari. Pengusaha yang sukses memiliki kebiasaan yang sehat dengan selalu berolahraga, makan makanan yang sehat dan beristirahat yang cukup. Bila kita telah melakukan kebiasaan sehat ini maka kita telah berinvestasi untuk membuat kerja kita lebih podukif.
  1. Selalu mencari tahu kesenjangan dengan customer Seorang Pengusaha sukses selalu bertanya apa yang kurang dari bisnisku? Selama kita selalu dekat dengan pelanggan dan selalu meminta feedback mereka, kita akan mengetahui kesenjangan dengan customer, bagaimana kita mengkomunikasikannya dengan mereka dan apa yang diinginkan customer. Dengan cara mencari kesenjangan antara bisnis kita dengan harapan yang diinginkan customer merupakan cara yang lebih baik untuk meraih kesuksesan, daripada mencari kebutuhan calon customer kemudian baru membuat produknya. Kuncinya adalah pahami keinginan customer untuk mendapatkan informasi, produk dan servis yang mereka cari.
  1. Berinteraksi dengan orang lain Saat ini berbisnis bisa dilakukan tanpa berinteraksi dengan orang lain di luar kantor kita. Tetapi manusia memerlukan interaksi untuk hidup. Jika kita ingin berkembang, belajar dan memahami orang lain, maka kita harus keluar kantor dan berinteraksi dengan orang lain. Menghadiri seminar, minum kopi dengan customer atau kawan-kawan. Dari interaksi di luar kantor ini kita bisa belajar hal-hal baru yang belum kita pahami, bisa mendapatkan partner strategis, dan peluang-peluang lain yang bisa mengembangkan bisnis kita.
  1. Senang belajar dan senang berbagi Saat ini banyak Pengusaha yang sukses mengembangkan bisnisnya, dan perusahaan bisa melakukan penjualan yang tinggi. Untuk menjadi pengusaha kita harus selalu belajar, tetapi Pengusaha yang sukses juga harus mampu membagikan kiat-kiat suksesnya kepada karyawannya bahkan kepada pengusaha lainnya agar mencapai kesuksesan seperti dirinya. Banyak Pengusaha sukses tetapi sulit untuk mengajar atau berbagi kepada orang lain agar sukses seperti dirinya. Seharusnya Pengusaha yang sukses terus belajar bagaimana cara membagikan ilmunya kepada orang lain agar dirinya memiliki value atau nilai lebih bagi masyarakat.

Jumat, 06 Februari 2015

5 Tanda Anda Membutuhkan CoWorking Space Sebagai Tempat Bekerja

Berikut merupakan tanda-tanda anda sedang membutuhkan Coworking space sebagai tempat bekerja 1. Anda kesepian saat bekerja di rumah Bekerja dari rumah memang menyenangkan, tapi kebanyakan pekerja kreatif mendapatkan ide-idenya saat berinteraksi dengan orang lain. Anda bisa saja pergi ke cafe, tapi anda pasti tidak akan bertanya kepada orang asing yang duduk di sebelah meja anda mengenai apa profesi mereka, atau apa proyek yang sedang mereka kerjakan. Demikian juga sebaliknya. Interaksi adalah keuntungan utama dalam Coworking. Kami bahkan menjadikan kesediaan berinteraksi ini sebagai pertimbangan utama dalam menerima anggota. Kami benci ‘zombie effect’ mereka yang duduk di pojok, fokus pada layar komputer dan tidak berkata sepatah katapun seharian. Anda mungkin berpendapat bahwa berinteraksi dengan orang lain tidaklah banyak menolong bahkan mengganggu pekerjaan anda. Tidak di Coworking . Meskipun terkadang anda ‘terjebak’ dalam pembicaraan santai dengan sesama Coworker , selalu ada sisi produktif dalam pembicaraan itu, dan anda akan kembali ke pekerjaan anda dengan lebih terinspirasi.

 2. Anda butuh motivasi untuk bekerja Anda akhirnya bisa melepaskan diri dari tuntutan kerja 9-to-5 yang melelahkan, terbebas dari keharusan commuting dan boss yang terus menerus mengintip layar monitor anda dari belakang leher anda. Tapi mampukah anda menahan godaan untuk tidur-tiduran diatas sofa, bermain game, menonton televisi, mensortir koleksi MP3 anda, atau chatting via Facebook selama jam kerja anda di rumah? Jika mampu, syukurlah. Tapi anda pasti kalangan minoritas. Ada sesuatu yang ajaib saat kita bekerja di sebuah coworking space: saat kita dikelilingi oleh orang-orang kreatif yang asyik mengerjakan hal-hal kreatif yang menarik dan hebat, anda pasti malu hati dan merasa rugi sendiri kalau hanya membuang-buang waktu. Anda pasti akan bertanya-tanya ‘apakah aku juga sedang mengerjakan sesuatu seperti mereka? Jika tidak, barangkali sudah saatnya aku memulai ...’

3. Anda senang mempelajari hal-hal baru. Karena sifatnya yang terbuka dan discussion-friendly, anda akan terekspos pada hal-hal baru yang mungkin tidak bisa anda dapatkan di tempat lain. Bisa saja itu keahlian baru, pandangan baru terhadap makna hidup, atau sekedar rekomendasi mengenai tempat jajanan baru. Dan anda bisa mempelajari ini secara sambil lalu, tanpa harus menyisihkan waktu khusus dengan syarat anda bersedia melepas earphone iPod anda dan mulai mendengarkan orang lain. Sebaliknya, anda juga harus bersedia menyumbangkan sesuatu yang positif bagi komunitas pengalaman, keahlian, atau sekedar saran. Ingat, kami akan membuat undian di saat-saat tak terduga: mereka yang mendapat giliran harus bersedia mempresentasikan karyanya apapun itu didepan anggota yang lain.

 4. Kehidupan Profesional dan Pribadi anda kacau balau Anda akhirnya berhasil keluar dari pekerjaan rutin, namun terbentur masalah terbaik yang mungkin dihadapi oleh seorang pekerja mandiri: tumpukan pekerjaan yang tidak mungkin diselesaikan dengan 40 jam per minggu. Awalnya tidak ada masalah. Anda bisa bangun di tengah malam, membuat kopi dan kemudian bekerja dan mengecek email hingga pagi tiba sambil memakai piyama anda. Tapi pertimbangkan hal berikut: jika anda terus-menerus menjawab email pada jam 4 pagi, mereka berasumsi bahwa jika mereka mengirim email pada jam itu, anda akan segera menjawabnya. Jika tidak, mereka menganggap anda tidak bertindak profesional. Dan jika anda punya pasangan, kemungkinan besar kebiasaan baru anda itu akan merusak hubungan pribadi anda. Dengan memisahkan ruang kerja dengan rumah, Coworking membuat anda para pekerja mandiri mampu memisahkan kehidupan profesional dengan kehidupan pribadi anda.

 5. Membuat kantor sendiri tidaklah efisien bagi anda Bahkan jika anda mampu membuat kantor sendiri, tidak berarti keuntungan anda otomatis akan berlipat ganda. Kemampuan untuk berbagi biaya setup dan operasional dari sebuah kantor adalah salahsatu keuntungan Coworking yang menarik banyak orang. Dengan 150-400K per bulan, anda bisa mendapatkan wi-fi tak berbatas, layanan office boy, fax, fasilitas pencetakan, dan ruang pertemuan. Tidak itu saja: dengan mengatasnamakan banyaknya anggota, skema-skema diskon dan sponsorship bisa didapatkan dengan lebih mudah diskon pengadaan komputer atau asuransi kesehatan, misalnya (ingat: pekerja mandiri tidak diasuransikan perusahaan). Bahkan jika anda sudah bekerja di (atau memiliki) perusahaan pun, sekali-sekali bekerja di Coworking Space akan memperluas jaringan bisnis anda, yang mungkin berujung pada bertambahnya klien anda!