Senin, 04 Mei 2015

7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Pebisnis Online




Bisnis online semakin menjamur di dunia maya. Kelebihannya adalah karena bisnis online lebih hemat waktu dan tenaga. Ditambah lagi transaksinya mudah dan cepat karena adanya jaringan internet. Meskipun memiliki kelebihan tersebut, bukan berarti bisnis online ini lebih cepat sukses dibandingkan bisnis offline. Setiap bisnis pasti memiliki kesulitan dan risiko masing-masing dalam menjalankannya.
Lingga Buana, penulis buku Smart Business Online mengemukakan bahwa ada 7 kesalahan yang sering dilakukan oleh pebisnis online dalam menjalankan bisnisnya. Ketujuh kesalahan ini bisa mengakibatkan kegagalan dan risiko kebangkrutan bagi bisnis Anda.

1. Tidak konsekuen menjalankan rencana
Kebanyakan pengusaha online tidak mematuhi rencana bisnis yang sudah dibuat pengusaha itu sendiri. Dalam bisnisonline, persaingan lebih ketat dibandingkan bisnis offline. Pesaing Anda bisa dengan cepat melakukan promo produk sejenis tiap detiknya. Jika Anda tidak mematuhi aturan rencana yang Anda buat dan rancang, maka Anda bisa tertinggal dalam kompetisi transaksi online ini. Artinya Anda harus siap gagal menjalankan bisnis Anda. Apakah ini yang Anda inginkan? Tentu saja tidak.

2. Terlalu percaya pada internet
Transaksi menjadi lebih cepat, dan itu karena jaringan internet. Namun sebaiknya Anda jangan terlalu percaya jika internet bisa menunjukkan jalan tercepat menjadi kaya. Bukan berarti Anda bisa lebih cepat mendapatkan keuntungan berbisnis online. Jika strategi yang Anda terapkan tidak tepat, maka keuntungan yang Anda harapkan tidak akan tercapai meskipun Anda menggunakan jaringan internet sekalipun.

3. Malas mengelola media sosial
Rasa malas adalah hal yang wajib Anda dihindari jika Anda ingin sukses. Saat ini banyak website bisnis yang dimiliki pengusaha online namun tidak terawat. Ditambah lagi kontennya kurang menarik dan informasi yang diberikan tidakup to date. Membuat akun bisnis memang mudah, namun sulit mengelola konten yang informatif dan up to date.Apabila Anda malas mengelola media sosial Anda, maka calon pembeli Anda akan kabur dan memilih berbelanja di tempat lain.

4. Malas belajar dari banyak sumber
Seorang pengusaha online harus mengikuti perkembangan teknologi di internet jika ingin sukses. Setiap harinya perkembangan teknologi semakin berkembang. Jika Anda tidak bisa mengikutinya, maka Anda akan tertinggal dibandingkan pengusaha online lainnya. Sebagai pengusaha online, Anda harus mau belajar dari banyak sumber jika tidak ingin menjadi pengusaha online  yang ‘gaptek’.

5. Setengah hati berbisnis online
Tidak semua pengusaha online menjadikan usaha online sebagai mata pencarian utama. Mereka cenderung menganggap usaha online yang dijalankan sebagai usaha sampingan. Jika memang Anda menganggapnya begitu, namun bukan berarti Anda bisa setengah-setengah menjalankan bisnis online Anda. Meski hanya untuk mencari penghasilan tambahan, Anda juga harus fokus agar usaha Anda mendapatkan profit yang signifikan.

6. Mudah menyerah
Belajarlah dari kegagalan agar Anda bisa mengambil keputusan di kemudian hari. Memang tidak mudah untuk bangkit dari kegagalan, tapi jangan terlalu lama terpuruk dalam kegagalan. Steven Bredley pernah berkata, “orang-orang sukses adalah mereka yang selalu bangkit setiap kali terjatuh”.

7. Tidak menjaga hubungan baik dengan pembeli
Kecakapan berkomunikasi dapat menjalin hubungan dan koneksi yang baik dengan konsumen. Sebagai pengusaha, Anda harus komuniktif dalam menjalin relasi. Meskipun transaksi telah selesai, namun ada baiknya apabila Anda tetap menjaga hubungan baik dengan konsumen Anda. Hubungan yang baik akan membuat konsumen melakukanrepeat order.

Anda mungkin pernah mendengar saran untuk lebih fokus untuk memajukan karir Anda. Ini jauh lebih mudah untuk mendapatkan arahan jika Anda dikenal sebagai "konsultan untuk organisasi nirlaba" bukan hanya konsultan, atau "spesialis berkebun organik" daripada penata taman generik. Memang, "niching down" adalah strategi sukses bagi banyak pemimpin pemikiran.

Tapi bagi banyak profesional - termasuk saya sendiri - itu bisa menyakitkan untuk memilih hanya satu aspek untuk berkonsentrasi pada. "Orang Renaissance" berkembang pada varietas, dan itu bisa sewenang-wenang dan kontraproduktif membatasi diri. Untungnya, ada strategi yang sama berlaku untuk maju dalam karir Anda: menempatkan taruhan kecil dan membiarkan pasar memandu Anda.

Beberapa tahun yang lalu, saya akan bekerja sebagai konsultan pemasaran wiraswasta, dan ingin menulis buku - baik untuk memenuhi tujuan pribadi lama dan juga sebagai sarana untuk menarik bisnis baru. Tapi itu sulit untuk mengetahui apa yang harus menulis tentang. Dalam pekerjaan konsultasi saya, saya seorang generalis, membantu klien dengan segala sesuatu dari strategi pemasaran media sosial untuk pengembangan pesan. Dan aku punya habisnya karir masa lalu, dari melayani sebagai juru bicara kampanye presiden untuk membuat film dokumenter, dan dari menjadi wartawan untuk menjalankan nirlaba advokasi bersepeda. Sulit untuk mencari tahu apa aspek dari pengalaman saya yang harus saya menulis tentang dan - kritis - apa yang akan benar-benar menarik minat orang lain.

Itu hanya ketika saya mulai blogging untuk publikasi terkemuka di 2010 yang fokus saya menjelaskan. Posting kedua saya menyumbang sekitar reinventing merek pribadi Anda - topik yang saya tertarik karena banyak perubahan karir saya. Hal itu belum tentu dimaksudkan untuk menjadi pernyataan definitif saya untuk dunia; itu adalah salah satu posting blog, dari puluhan saya lakukan sebelumnya dan ratusan aku akan melakukan selanjutnya.

Tapi untuk beberapa alasan, yang satu ini tertangkap. Ia menerima ton komentar di situs web, dan editor meminta saya untuk menulis versi yang diperluas untuk majalah mereka. Dalam seminggu publikasi, tiga agen sastra yang berbeda telah mengulurkan tangan kepada saya, menanyakan apakah aku akan tertarik dalam representasi. Dua tahun kemudian, buku saya Reinventing Anda dirilis, dan aku kemudian kuliah di seluruh dunia tentang personal branding dan reinvention profesional.

Kadang-kadang Anda harus bereksperimen dengan banyak ide dan melihat mana yang menempel. Mulailah dengan mengidentifikasi topik yang Anda merasa bergairah tentang dan menempatkan taruhan kecil pada masing-masing. Pada titik ini, fokus Anda tidak harus seperti laser; Anda dapat menulis posting tamu untuk situs berkebun organik, membuat daftar tips bisnis untuk posting LinkedIn, dan mengatur Meetup untuk spesialis inovasi. Cobalah hal-hal dan melihat apa yang terbakar. Posting yang menerima paling komentar, atau retweets, atau pertanyaan e-mail? Apa yang tampaknya untuk menangkap imajinasi orang?

Menemukan niche Anda adalah bukan ilmu pasti, dan Anda sering tidak akan tahu sebelumnya apa yang akan bekerja. Jika saya telah menunggu ide yang tepat, aku mungkin masih menunggu. Sebaliknya, saya mencoba berbagai, dan dalam proses, belajar mana yang orang peduli. Mengambil risiko kecil seperti menciptakan portofolio modal ventura: Tidak apa-apa ketika 99 tidak membayar jika keseratus adalah sukses besar.


sumber: yea-indonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar