Jumat, 05 Juni 2015

Sosok di balik perubahan Kota Bandung

RK
Apakah anda pernah mendengar Paris Van Java?
Ya itulah julukan dari kota Bandung jadi konon katanya dulu Bandung terkenal dengan keindahan alam dan kesejukan udaranya, suasana itu sangat disenangi orang-orang kolonial dan karena itulah Bandung dikenal sebagai kota parisnya pulau jawa.
Kota Bandung merupakan kota kreatif dengan potensi sumber daya manusia kreatif terbesar. bahkan sebuah survey yang dilakukan oleh salah satu media di Singapura, Channel News Asia, pada awal tahun 2012 menempatkan Bandung dalam posisi lima besar kota kreatif se-Asia. Keren gak tuh? Semakin terlihatnya perubahan kota Bandung kearah yang lebih maju beberapa tahun belakangan ini bukan tanpa usaha yang keras.
Siapa tak kenal dengan Ridwan kamil. Sosok wali kota yang satu ini sangat populer di kalangan masyarakat Bandung sebagai pemimpin yang membawa perubahan bagi kota Bandung. Salah satu yang ia lakukan adalah memanfaatkan momentum peringatan Konferensi Asia Afrika untuk mempromosikan Kota Bandung. Selain itu, di tangan Kang Emil – sapaan akrab Ridwan Kamil – Kota Bandung banyak melakukan pembenahan yang hasilnya bisa dirasakan dan dilihat.
Ridwan Kamil yang menjadi Walikota Bandung periode 2013-2018, pada awal jabatannya langsung membuat 6 gebrakan unik sebagai berikut:
1. Naik Sepeda ke Kantor
2. Rapat dimulai dengan Indonesia Raya
3. Wajibkan pejabat punya twitter
4. Temui Demonstran
5. Rombak Ruang Kerja
6. Singkirkan Gadget saat rapat
Beliau juga memiliki pesan yang selalu diikutertakan ke manapun dirinya melangkah, yaitu: ‘duit sajuta’, yang berarti, setiap insan wajib memegang teguh duit sajuta yang merupakan singkatan dari Do’a, Usaha, Ikhtiar, Tawakkal, disertai Sabar, Jujur. dan Taqwa.
Kenalan yuk dengan walikota Banudung :)
Ridwan Kamil adalah pria kelahiran 4 Oktober 1971 yang berprofesi sebagai ahli tata kota, arsitektur, sekaligus dosen di Institute Teknologi Bandung (ITB).
Kang Emil ini memiliki dua orang anak bernama Laetatia dan Emmiril yang lahir dari rahim istrinya yang bernama Atalia Praratya.
Kang Emil muda, sejak masih kanak-kanak dikenal anak yang cerdas dan pintar. Kang Emil menjalani jenjang  pendidikannya sampai sarjana di Bandung. Jenjang pendidikan dimulai dari SDN Banjarsari jalan Merdeka, SMPN 2 jalan Sumatra dan SMAN 3 di jalan Belitung.
Selepas menamatkan di SMA, Kang Emil melanjutakan pendidikannya ke  ITB  mengambil Jurusan Teknik Arsitektur-S1, dan dilanjutkan lagi ke  University of California (Master of Urban Design-S2),
Semua jenjang pendidikannya dilakoninya dengan tekun, dan tawakal dan istiqomah.
Hasil dari pendidikannya menimba ilmu, Kang Emil menerapkannya di lapangan dan melahirkan karya-karya besar yang mendunia, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Karya besarnya berupa monumen dan bangunan lainnya tidak usah diragukan lagi.
Karya-karya besarnya mulai dari Masjid Merapi yang semua bahanya terbuat dari batako yang berasal dari abu letusan Gunung Merapi, Museum Tsunami Aceh, Rumah Gempa di Padang, sekolah anti gempa di Pangalengan, kawasan elit di Kuningan, Jakarta (Kuningan City), Superblok di China, rancanangan pembangunan di Syria, dan lain-lain.
Tidak sampai di situ, dengan karyanya yang mendunia,  Kang Emil pun  pun diganjar dengan beberapa penghargaan seperti, Urban Ladership Award dari Universitas Pensylvania (Amerika Serikat), Winner International Young Design Entrepreneur of the Year dari British Counchil Indonesia, dua penghargaan dari Indonesia Green Award dengan kategori penghargaan penginspirasi bumi (Penggagas Indonesia Bekerbun) dan penghargaan penginspirasi bumi (Green Building Rasuna Epicentrum), dan penghargaan lain-lain dari berbagai instansi dalam maupun luar negeri.
Sekarang, kota Bandung dipimpin oleh seorang arsitek ulung, seorang yang punya daya juang untuk menata kota yang dulunya terkenal dengan kota Paris Van Java. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar